Sikap ilmiah adalah suatu
sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang tidak
mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan. Sikap ilmiah
merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang mahasiswa ketika menghadapi
persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan
hasil yang baik pula. Ada 7 Sikap Ilmiah yang harus diketahui oleh para calon
penulis atau peneliti,yaitu:
1.
Rasa ingin tahu
Rasa
ingin tahu merupakan awal atau sebagai dasar untuk melakukan penelitian
penelitian demi mndapatkan sesuatu yang baru.
2.
Kejujuran
Dalam
melakukan penelitian, seorang sainstis harus bersikap jujur, artinya selalu
menerima kenyataan dari hasil penelitiannya dan tidak mengada-ada serta tidak
boleh mengubah data hasil penelitiannya.
3.
Ketekunan
Tekun
berarti tidak mudah putusa asa. Dalam melakukan penelitian terhadap suatu
masalah tidak boleh mudah putus asa. Seringkali dalam membuktikan suatu
masalah, penelitian harus diulang-ulang untuk mendapatkan data yang akurat.
Dengan data yang akurat maka kesimpulan yang didapat juga lebih akurat.
4.
Ketelitian
Teliti
artinya bertindak hati-hati, tidak ceroboh. Dengan tindakan yang teliti dalam
melakukan peneliatian, akan mengurangi kesalahan-kesalahan sehingga
menghasilkan data yang baik.
5.
Objektif
Objektif
artinya sesuai dengan fakta yang ada. Artinya, hasil peneliatian tidak boleh
dipengaruhi perasaan pribadi. Semua yang di kemukakan harus berdasarkan fakta
yang diperoleh. Sikap objektif didukung dengan sikap terbuka artinya mau
menerima pendapat yang benar dari orang lain.
Sebagai
contoh : Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0028 m3
maka ia harus mengatakan juga 0,0028 m3, padahal seharusnya 0,004 m3.
6.
Terbuka Menerima Pendapat Yang Benar
Artinya
bahwa kita tidak boleh mengklaim diri kita yang paling benar atau hebat. Kalau ada
pendapat lain yang lebih benar/tepat, kita harus menerimanya.
7.
Kritis
Tidak
langsung menerima kesimpulan tnapa ada bukti kuat, kebiasaan menggunakan
bukti-bukti pada waktu menarik kesimpulan. Direalisasikan dengan mencari
informasi sebanyak-banyaknya, baik jalan bertanya kepada siapa saja yang
diperkirakan mengetahui masalah maupun dengan membaca sebelum menentukan
pendapat untuk ditulis. Sebagai contoh : Ketika seorang ilmuan menemukan hasil
pengamatan suatu burung yang mempunyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia
tidak segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum
data-datanya cukup mendukung kesimpulan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar