Dalam novel Sang Pemimpi, Andrea Hirata bercerita tentang
kehidupannya di Belitong pada masa SMA. Tiga tokoh utama dalam karya ini adalah
Ikal, Arai dan Jimbron. Ikal tidak lain adalah Andrea Hirata sendiri, sedangkan
Arai adalah saudara jauhnya yang menjadi yatim piatu ketika masih kecil. Arai
disebut simpai keramat karena dalam keluarganya ia adalah orang terakhir yang masih hidup
dan ia pun diangkat menjadi anak oleh ayah Ikal. Jimbron merupakan teman Arai
dan Ikal yang sangat terobsesi dengan kuda dan gagap bila sedang antusias
terhadap sesuatu atau ketika gugup. Ketiganya melewati kisah persahabatan yang
terjalin dari kecil hingga mereka bersekolah di SMA Negeri Manggar, SMA pertama
yang berdiri di Belitung bagian timur.
Demi memenuhi
kebutuhan hidup, Ikal dan Arai harus bekerja sebagai kuli di pelabuhan ikan
pada dini hari dan pergi ke sekolah setelahnya. Namun begitu, mereka tetap
gigih belajar sehingga selalu berada dalam peringkat lima teratas dari 160
murid di sekolahnya. Sekolah mereka merupakan SMA negeri pertama yang bergengsi
di Belitong, sebelumnya satu-satunya SMA yang terdekat berada di Tanjung
Pandan. Sekolah tersebut berada 30 kilometer dari rumah Ikal dan Arai sehingga
mereka harus menyewa kamar dan hidup jauh dari orang tua.
Selama masa SMA, banyak kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh
Arai dan Ikal. Mereka pernah mengejek Pak Mustar saat upacara bendera di pagi
hari sehingga Pak Mustar marah dan mengejar mereka. Mereka juga pernah menyusup
ke bioskop yang tidak mengizinkan anak sekolah masuk untuk menonton film
dewasa. Pak Mustar mengetahui hal tersebut sehingga Arai dan Ikal diberi
hukuman keesokan harinya.
Pada akhirnya,
Jimbron harus berpisah dengan Ikal dan Arai yang akan meneruskan kuliah di
Jakarta. Selama di Jakarta, mereka luntang-lantung mencari pekerjaan namun
akhirnya Ikal menjadi pegawai pos dan Arai pergi ke Kalimantan untuk bekerja
sambil kuliah. Ikal berhasil membiayai kuliahnya di Universitas Indonesia
hingga menjadi Sarjana Ekonomi, sedangkan Arai belajar biologi di Kalimantan.
Hidup mandiri terpisah dari orang tua dengan latar belakang kondisi ekonomi
yang sangat terbatas namun punya cita-cita besar, sebuah cita-cita yang bila
dilihat dari latar belakang kehidupan mereka, hanyalah sebuah mimpi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar